Sabtu, 27 Desember 2014

METAMORFOSA MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA



METAMORFOSA MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

Keanggunan Masjid  tua, yakni Masjid Agung Sang Cipta Rasa terkihat dari bangunan-bangunan bergaya klasik yang fenomenal. Masjid yang mengundang banyak degup kagum ini akhirnya menjemput saya, SetiatiAmanah.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, berdiri pada tahun 1478 yang dibangun oleh Sembilan Sunan Parawali, bangunan masih terawatt dengan baik.
Semula masjid ini dinamakan masjid Agung Paku Wati sebelum akhirnya digantikan dengan nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masjid ini mempunyai Sembilan pintu masuk dengan letak pintu utama di depan dan sisi kanan dan kiri masing-masing empat pintu itu memiliki nama sesuai dengan nama-nama sunan parawali atau Sembilan wali.
Selain bangunanya yang klasik masjid ini juga memiliki keunikan lain yaitu sumur kuno yang biasa di sebut dengan sumur kembar, yang satu bulat dan yang satunya lagi segi empat. Air yang terdapat dalam sumur tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat sekitar mengandung banyak barokah konon katanya bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan sering juga masyarakat mrngambil air dari sumur tersebut sebagai ajian untuk mendirikan rumah dan hajatan, dan jika susah mempunyai keturunan pun bisa meminta air tersebut agar mendapat keturunan. Namun semua itu saya kembalikan lagi pada diri anda masing-masing sesuai keyakinan anda atau kepercayaan anda. Usut punya usut sumur kuno tersebut dahulu digunakan sebagai tempat wudhu bagi parawali yang hingga kini kita masih dapat menikmati kesejukan dari air tersebut karna perawatan yang mumpuni dari pihak Masjid tersebut.
Bangunan seluas 5000 meter persegi ini dahulu dibangun dalam waktu hanya satu malam dengan tidak menggunakan paku satupun. Saka yang terbuat dari kayu jati ini masih berdiri kokoh menghiasi keanggunan masjid tersebut. Dengan konsep bangunan klasik elegan ini tidak akan merubah bangunan tersebut dari segi konsepnya, tetap pada konsep klasik elegan.
Akan tetapi dalam perjalanannya masjid ini sudah sedikitnya tiga kali mengalami renovasi dan pelebaran masjid yaitu pada tahun82 ,lalu yang kedua pada tahun 93 dan yang terahir 2014. Ya, saatini masjid Agung Sang Cipta Rasa sedang dalam tahap renovasi di karenakan genteng yang sudah mulai pada bocor dan renovasi bagian masjid dalamnya juga. Yang saya katakana masjid bangian dalam adalah masjid yang sebenarnya dalam artian belum mengalami pelebaran, dahulu hanya mempunyai satu pintu utama, tetapi kini sudah mengalami perubahan yakni dengan pintu sejumlah Sembilan pintu.
Masjid ini tidak sama seperti masjid-masjid lain yang kepengurusannya dipegang oleh DKM tetapi dipegang oleh KAUM. Dan kaumnya pun dibagi menjadi dua yaitu Kaum Kanoman dengan Kaum Kesepuhan. Jumlah dari seluruh Kaum itu ialah tiga puluh orang dengan masing-masing kedudukan mulai dari Kepala Kaum, marbot dan lain-lain.
Dari masing-masing Kaum juga memiliki satu imam baik dari Kaum Kanoman maupun dari Kaum Kesepuhan. Dan untuk pembagian kepengurusannya menggunakan jadawal dengan rotasi jum’at ke jum’at ini diurus oleh enam orang setiap harinya dengan piket yang berbeda-beda.
Yang  menarik lainnya lagi dari masjid ini ialah mempunyai keunikan dikala hari jum’at lebih tepatnya saat shalat jum’at yaitu dengan adzan tujuh orang secara bersamaan. Mengapa demikian?  jawabnya ialah karena dahulu ada orang  kafir yang bertempat tinggal di masjid tersebut,  dan anehnya setiap ada orang yang memasuki masjid tersebut meninggal dunia termasuk istri suanan gunung jati juga. Lalu dengan keadaan yang seperti itu muncullah  ide untuk adzans ebanyak tujuh orang, guna mengalahkan kekuatan dari orang kafir itu. Dan akhirnya cara itu berhasil mengalahkan orang kafir tersebut dan raga dari orang kafir itupun hancur dan terpental kedaerah indramayu dan menjelma menjadi sebuah pohon yang berisi racun. Dan momolo atau yang sering kita sebut kubah dri  masjid ini berpindah dengan sendirinya ke Masjid Agung Banten dikarenakan keadaan religius di Cirebon yang semakin tergerus oleh  jaman.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini memiliki kegiatan rutin guna menghidupkan masjid ialah dengan mengadakan pengajian setiap hari sabtu ,dan juga tahlil untuk hari jum’at kliwon. Selain acara-acara tersebut setiap subuh juga diadakan kultum subuh.

IMG_20141226_142341.jpg
oleh:                SetiatiAmanah
                        2D  113050188
Sumber :         Pak Ahmad
                        KaumKesepuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar