NAMA : Firgianti Rosyadi Astori /113050088
KELAS : 2.C/ FKIP BAHASA dan SASTRA INDONESIA
UNSWAGAT CIREBON
MATA KULIAH : PENULISAN POPULER
Judul
Novel : Teller sampai Teler
Pengarang : Ferhat Muchtar
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2014
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal : 173 Halaman
POKOK-POKOK ISI BUKU :
Novel
ini adalah novel yang bertema humor dalam novel ini akan menemukan kisah-kisah
lucu seputar tokoh yang ada di dalamnya. Tokoh tersebut adalah mantan teller atau pegawai bank, yang
kebanyakan menceritakan pengalamannya bekerja disebuah bank dalam menghadapi
berbagai macam dan jenis nasabah yang berkunjung pada bank tersebut. Di
dalam novel ini dikisahkan bahwa setelah menjadi teller di sebuah bank milik
Negara tetangga, kesibukkannya
yang sedikit berubah. Terlalu kejam kalo nyebutnya “terkekang”, tapi memang
begitu. Pagi-pagi harus standby ceria di counter. Berangkat kantor pun nyaingin
anak SD ke sekolahan. Senyum nggak boleh manyun. Merekah sampe gigi jadi
kering. Tidak hanya senyum, mata pun harus berbinar. Paling bete kalo datang
tim SQ (service quality) yang tugasnya melulu merhatiin standar pelayanan. Paling tidak nahan kalau nahan ngantuk. Mana
kepingin nguap lebar-lebar lagi, kan rasanya bisa puas banget.
Tidak heran, bagi seorang teller sama halnya
dengan apa yang dialami sang tokoh dalam novel tersebut adalah menemukan uang
yang biasanya penuh coret-coretan malah nempel bekas bibir bergincu. Di
lembaran Rp. 50.000 bekas bibir yang tidak sensual sama sekali itu merona
sejadi-jadinya. Entah lipstik merek apa yang dipakainya, bisa jadi getah
manggis dipoles awut-awutan. Yang pasti ini mumbuat sang ferhat (tokoh utama
dalam novel tersebut) syok. Syok sampai megap-megap.
Ferhat juga pernah melayani nasabah bule yang
menggunakan bahasa asalnya yang dalam bahasa Indonesia itu sangat aneh karena
dimintai di dalam sebuah bank. Karena bule yang berasal dari negaranya tetangga
itu meminjam pemadam di sebuah bank. Ferhat dan teman-temannya sesama teller
pun kebingungan. Apa maksud bule itu? Dan ternyata maksud pemadam itu adalah
penghapus. Membuat semua teller termasuk ferhat kebingungan.
Ferhat juga pernah menghadapi seorang Kakek
tua yang hobinya ngomel-ngomel tidak penting dan tidak jelas, selalu
menyebutkan bahwa para teller sama dengan eek ayam karena banyak aturan.
Sebagai teller yang baik, ferhat harus Mematuhi
Empat belas larangan di counter teller: Dilarang makan, say no to hp, tidak
boleh bawa duit, dilarang baca Koran, dilarang bawa minum, dilarang gelar
dagangan, dilarang make-up, dilarang meninggalkan counter dalam keadaan kosong,
dilarang bawa bantal sama kasur, dilarang jual pulsa elektrik, dilarang nilep
uang, dilarang nitip belanjaan, dilarang goda-goda nasabah, dilarang ngutang
sama nasabah. begitu banyak peraturan yang harus dipatuhi oleh para teller
termasuk ferhat.
Melayani nasabah yang imitasi, alias wanita
jadi-jadian pun telah dihadapi oleh sang mantan teller tersebut. Sampai pada
pertemuan berikutnya nasabah imitasi itu telah insaf menjadi pria tetapi selalu
membenarkan poni khayalannya itu.
Bahkan, menghadapi teman sekantor yang punya
bakat bohong pun pernah dialaminya dan menghadapi setiap pemeriksaan dari tim
SQ yang kerjaannya memantau standar pelayanan dan juga bikin tegang. Lagi
ngantuk pun harus berusaha tidak menunjukkan muka ngantuk. Ada juga nasabah
yang suaranya gedenya ngalahin TOA. Kadang ada saja nasabah yang stor sekalian
curhat masalah pribadinya ada juga yang ceritanya sangat menyedihkan. Ada juga
yang ninik hebring alias centil kepada Ferhat karena belum menikah.
Inilah,
curhatan dari sang mantan teller yang ceritanya sih sempat kaya terus kembali
jadi rakyat jelata. Ferhat mengatakan bahwa jadi teller tidak semanis
penampilannya. Karena banyak aturan dan rintangan. Tapi, harus tetap tersenyum.
KEUNGGULAN ISI BUKU :
kelebihan yang dimiliki dalam novel
ini adalah adanya unsur humoris sehingga membuat saya sebagai pembaca merasa
terhibur dengan leluconnya.
KELEMAHAN ISI BUKU :
Ada kata asing yang kurang dipahami
tanpa ada arti dalam bahasa Indonesia dan banyak juga penggunaan tanda baca
yang tidak sesuai dengan kalimat.
MANFAAT ISI BUKU :
Novel ini
memiliki manfaat untuk menhilangkan stress bagi pembacanya karena penulis
mengajak para pembaca untuk terus tertawa dengan cerita yang menghibur para
pembacanya.
SIMPULAN :
setelah saya membaca novel “Teller sampai
Teler” ini. Saya jadi mengetahui bagaimana suka dukanya menjadi seorang pegawai
bank yang setiap hari pekerjaannya melayani berbagai jenis manusia tetapi harus
tetap sabar, senyum dan ramah.
terimksih sudah review bukunya..
BalasHapussalam kenal..
mampir juga di www.ferhatt.com