PENDIDIKAN
PENCEGAH
PREDATOR PEDOFILIA
Oleh
RAHAYU ALIYANIWATI
Mahasiswi
FKIP Unswagati
K
|
Pelecehan seksual pada anak usia dini
yang terjadi saat ini semakin membuat orang tua resah. Bahkan dengan banyaknya
kasus pelecehan seksual yang terjadi di lembaga pendidikan, dari pelecehan
oknum guru terhadap peserta didiknya ataupun pelecehan yang dilakukan oleh
oknum petugas kebersihan sekolah terhadap perserta didik.
Pelecehan seksual yang terjadi bukan
semata salah guru ataupun orangtua, melainkan sebagai refleksi orang tua dan guru
untuk diintrospeksi. Apakah hal ini terjadi karena kesalahan pola pendidikan
yang diberikan atau semata karena keteledoran kita sebagai orang tua dan guru.
Orang tua perlu mengetahui bagaimana
cara mendidik dan menjaga anak dengan baik. Kesalahan yang fatal adalah ketika
orang tua ataupun guru memberikan pola pendidikan yang salah dan pengawasan
yang teledor terhadap anak. Predator-predator seksual tumbuh karena adanya kesempatan selain itu juga dapat berawal dari kesalahan pengasuhan pendidikan
dan teledornya pengawasan dari orang tua. Dapat kita ingat lagi pada kasus
Pelecehan Seksual di Jakarta International School (JIS). Pelaku pelecehan
mengakui bahwa mereka melakukan hal tersebut karena perlakuan yang pernah
mereka dapatkan dahulu, ketika mereka masih kanak-kanak. Hal ini membuktikan
bahwa kurangnya pengawasan dari orang tua pada saat mereka kanak-kanak, yang
seharusnya mereka mendapatkan perhatian dan pengawasan penuh dari orangtua. Selain
pengawasan yang kurang dari orang tua mereka, otomatis pendidikan yang mereka
dapatkan pun harus dipertanyakan.
PERAN
PENTING PENDIDIKAN
Ditinjau dalam Al-Qur’an (Q.S. Lukman:12-15) yang
artinya: “Dan sungguh, telah Kami Berikan hikmah kepada Luqman, yaitu,
“Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak
bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami
Perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tua-nya.
lbunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.
Hanya kepada Aku kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah
engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat
kembalimu, maka akan Aku Beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Dalam penggalan Surah tersebut secara terang-terangan
menjelaskan kepada kita tentang prinsip-prinsip dasar materi pendidikan Islam
yang terdiri atas masalah iman, ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan yang
nantinya akan menjadi bekal dalam menjalani kehidupan sebagai tanggung jawab
ke-Khalifah-an.
Abdul Rahman Saleh Abdullah mengemukakan bahwa kata Tarbiyah
yang berasaldari kata ³Rabb´(mendidik
dan memelihara) banyak terdapat dalam Al-quran; demikian pula kata ³Ilm´ yang
demikian banyak dalam Al-quran menunjukkan bahwa dalam Al-quran tidak mengabaikan
konsep-konsep yang menunjukkan kepada pendidikan (Departemen P & K,1990:291). Hal ini
membuktikan bahwa semua tentang kehidupan kita telah diatur di dalam Al-quran.
Bahkan sampai persolaan mendidik anakpun terdapat di dalamnya.
Mendidik anak yang baik dan benar hendaknya
dimulai dengan memberikan pemahaman tentang kewajiban bersyukur kepada Allah
SWT dan menjauhi perilaku kufur, dengan berbuat baik kepada Allah dan berbuat
baik kepada sesama makhluk ciptaanNya. Selanjutnya butir-butir nasihat Luqman
kepada anaknya pada ayat 13-19 dapat
dipahami sebagai petunjuk mengenai cara mendidik anak yang baik dan benar.
Ayat-ayat tersebut menekankan kepada kita
bahwa dalam pendidikan yang paling utama adalah pendidikan yang dilakukan oleh
orang tua kepada anak-anaknya yang tertunya sesuai dengan ajaran agama, karena
pendidikan ini secara sadar atau tidak sadar merupakan pendidikan yang pertama
kali didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapat pengaruh dari luar .
Dengan pendidikan agamalah manusia dapat lebih terarah.
Seperti yang telah di jelaskan dalam Q.S Lukman:12-19. Pendidikan yang
seharusnya disampaikan oleh orang tua haruslah sesuai dengan Al-quran seperti
nasihat-nasihat mendidik dan memelihara anak yang baik yang telah tersampaikan
pada surah Lukman tersebut. Dengan pengawasan yang baik juga akan menjadikan
keberhasilan dalam mendidik dan memelihara anak. Karena tanpa pengawasan rasanya tak akan
tercapai tujuan dari pendidikan yang telah diberikan.
Hal ini tidak akan terwujud, apabila peranan orang tua
dan guru tidak dimaksimalkan. Maka perlu adanya kerjasama orang tua dan guru
dalam mendidik dan mengawasi anak-anak serta mendampingi mereka. Dengan
semikian, diharapkan tidak akan tumbuh predator-predator seksual yang keji.
Melainkan tercapailah kedamaian dan anak-anak penerus generasi bangsa yang
unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar